Setiap disiplin ilmu mempunyai konsep dasar
yang merupakan ide atau gagasan yang melandasi kajian ilmu yang bersangkutan.
Konsep dasar itu biasanya tercemin pada batasan pengertian atau definisi yang
memberikan gambaran mengenai inti atau konsep dasar suatu ilmu dengan penekanan
pada aspek tertentu.
Sejak munculnya geografi, sudah banyak
pakar yang mencoba memberikan suatu definisi tentang hakikat geografi. Namun
hingga kini belum ditemukan suatu definisi tentang geografi yang dapat
dikatakan benar- benar lengkap dan sempurna.
“geografi” berasal dari kata Yunani
“geographia” yang terdiri dari 2 kata, yaitu geo, berarti bumi, dan graphein,
artinya mencitra. Dari asal usul ini dapatlah dikatakan bahwa geografi adalah
ilmu pengetahuan yang mencitra atau menggambarkan keaadaan bumi.
Karena luasnya ruang lingkup geografi maka
definisi-definisi yang disajikan ini akan slainh melengkapi dan dengan demikian
diharapkan dapat menyingkap inti masalah atau pokok kajian geografi.
Definisi
1:
Geografi adalah interaksi antar ruang.
Definisi ini ditemukan oleh Ulman (1954) dalam bukunya yang
berjudul geography, A Spatial Interaction.
Definisi
2:
Objek studi geografi adalah kelompok
manusia dan organisasinya di muka bumi. Maurice Le Lannou (1959)
mengemukakan hal itu dalam bukunya yang berjudul La Geography Humaine. Dalam
kajian ini beliau juga membedakan antara geografi umum, geografi regional, dan
geografi dalam kehidupan sehari- hari.
Definisi
3:
Paul Claval (1976) berpendapat bahwa geogerafi selalu
ingin menjelaskan gejala gejala dari segi hubungan keruangan. Sebagai ilmu,
geografi mempunyai objek kajian, metode, dan kegunaan dengan corak tersendiri .
Definisi
4 :
Abler (1971) dalam bukunya Spatial Organization: the Gepgrapher’s View of the world mengatakan
bahwa geografi mengkaji struktur dan proses fenomena dan permasalahan dalam
ruang. Berkaitan dengan itu, geografi selalu berbicara dengan peta untuk
mengkaji struktur keruangan suatu permasalahan.
Definisi
5:
Strabo
mengemukakan bahwa
geografi erat kaitannya dengan karakteristik tertentu pada suatu tempat dan
memperhatikan juga hubungan antara berbagai tempat secara keseluruhan.
Definisi 6:
Bintarto
mengemukakan bahwa
geografi adalah ilmu pengetahuan yang menceritakan atau menerangkan sifat bumi,
menganalisis gejala alam dan penduduk, mempelajari corak yang khas dalam
kehidupan dan berusaha mencari fungsi serta unsur bumi dalam ruang dan waktu.
Definisi 7:
James
Fairgieve berpendapat
bahwa geografi memiliki nilai edukatif yang dapat mendidik manusia untuk
berpikir kritis dan bertanggung jawab terhadap kehidupan di dunia. Selain itu,
menurut James Fairgieve peta sangat pentinh untuk menyimpan informasi
geografi. Petalah yang dapat menjawab petanyaan “where” dari aspek dan gejala
geografi.
Definisi 8:
Preston.
E James berpendapat
bahwa geografi dapat diungkapkan sebagai induk dari segala ilmu pengetahuan.
Hal tersebut disebabkan banyak bidang ilmu pengetahuan selalu dimulai dari
keadaan permukaan bumi, kemudian beralih pada studi masing- masing.
Definisi 9:
Sidney
dan Donald. J.D. Mulkerne
mengemukakan bahwa geogafi adalah ilmu pengetahuan tenang bumi dan kehidupan
yang ada di atasnya.
Definisi 10:
Menurut
hasil semlok (seminar dan lokakarya) di Semarang (1998) geografi adalah ilmu
yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dengan sudut pandang
kewilayahan atau kelingkungan dalam konteks keruangan
Definisi Geografi Menurut Para Ahli
Pembatasan geografi yang dikemukan oleh para ahli sesuai dengan masa serta
perkembangannya dan juga tekanan yang terjadi pada saat itu. Sehingga
pengertian geografi tidak akan mudah didapatkan hanya berdasarkan pada definisi
semata, seperti menurut Frank Debnham (dalam Geografi sebuah Pengantar, Iwan
Hermawan) Jarang seseorang menjadi seorang Geograf dan memahami Geografi pada
usia muda. Kenyataan tersebut terjadi karena Geografi merupakan kumpulan dari
sejumlah pemahaman mengenai tata ruang yang berkaitan hubungannya dengan
kehidupan manusia dalam keseimbangan kontak dan reaksi manusia serta reaksinya
pada tatanan sistem ekologi yang selalu merupakan rantai perubahan. Sebagai
gambaran awal dalam mengenal dan memahami Geografi, berikuti ada beberapa
pengertian Geografi yang dikemukakan oleh para tokoh Geografi, diantaranya:
1.Erastothenes
(270-194 SM)
Menurut Erastothenes Geografi adalah penulisan tentang bumi (writing about the earth). Jika diperhatikan batasan mengenai geografi tersebut masih sangat kabur artinya, karena penulisan atau pencitraan yang dimaksudkan terutama berkaitan dengan apa yang dilihat di luar Horizon (permukaan bumi) semata.
2. Frank Debenham
“Geography is the philosophy of Place”. Pada pendapat ini, pengertian Geografi lebih mendalam lagi maknanya karena telah dihubungkan dengan tanggapan manusia terhadap cara memandang lingkungan tempat tinggalnya dan diberi arti filosofi yang memerlukan tanggapan tersendiri.
3. Karl Ritter
Geografi adalah Studi tentang daerah yang berbeda-beda di atas permukaan bumi (different areal) dalam keragamannya. Lebih jelas lagi bahwa yang menjadi objek dan tujuan Geografi yaitu diferensiasi areal dalam keragamannya.
Menurut Erastothenes Geografi adalah penulisan tentang bumi (writing about the earth). Jika diperhatikan batasan mengenai geografi tersebut masih sangat kabur artinya, karena penulisan atau pencitraan yang dimaksudkan terutama berkaitan dengan apa yang dilihat di luar Horizon (permukaan bumi) semata.
2. Frank Debenham
“Geography is the philosophy of Place”. Pada pendapat ini, pengertian Geografi lebih mendalam lagi maknanya karena telah dihubungkan dengan tanggapan manusia terhadap cara memandang lingkungan tempat tinggalnya dan diberi arti filosofi yang memerlukan tanggapan tersendiri.
3. Karl Ritter
Geografi adalah Studi tentang daerah yang berbeda-beda di atas permukaan bumi (different areal) dalam keragamannya. Lebih jelas lagi bahwa yang menjadi objek dan tujuan Geografi yaitu diferensiasi areal dalam keragamannya.
4. De Jong
Geografi adalah ilmu yang berbeda-beda dalam hubungan keruangan (korologi) dan telah mengelompokkan fenomena gejala alam yang terdapat di permukaan bumi yang memiliki perbedaan (areal differentiation).
5. Ferdinand Von Richthofen
Geografi adalah lukisan gejala dan sifat-sifat permukaan bumi dan penduduknya yang disusun berdasarkan letak dan menjelaskan terjadinya hubungan timbal balik antara gejala dan sifat tersebut. Batasan ini sudah lebih memperjelas objek maupun prinsip Geografi. Pada batasan ini, prinsip penyebaran sudah dilengkapi dengan prinsip relasi (interelasi dan interdependensi) antara gejala-gejala dalam ruang, baik relasi areal maupun relasi kausal.
6. R Hartshorne
Pada bukunya yang berjudul “Perspectives on the Nature of Geography, Hartshorne mengungkapkan “Geography is a study of dwelling place of man” (1959). Definisi ini sudah lebih mengarahkan pandangannya pada tempat tinggal manusia, jadi sudah mengandung prinsip relasi antara manusia dengan tempat tinggalnya. Pada buku yang sama ia juga mengemukakan bahwa “Geography is conscerned to provide an accurate, orderly, and rational descrption of the variable character of the earth surface” (Geografi berkepentingan untuk memberikan deskripsi yang teliti, beraturan dan rasional tentang sifat variabel permukaan bumi).
7. Elsworth Huntington
Geografi adalah Studi tentang alam dan persebarannya serta relasi antara lingkungan alam dengan kualitas/ aktifitas manusia. Batasa ini lebih menekankan geografi sebagai ilmu tenang ruang (korologi) yang merupakan hasil berbagai faktor alam dan sosial serta relasi antara faktor-faktor tersebut.
Geografi adalah ilmu yang berbeda-beda dalam hubungan keruangan (korologi) dan telah mengelompokkan fenomena gejala alam yang terdapat di permukaan bumi yang memiliki perbedaan (areal differentiation).
5. Ferdinand Von Richthofen
Geografi adalah lukisan gejala dan sifat-sifat permukaan bumi dan penduduknya yang disusun berdasarkan letak dan menjelaskan terjadinya hubungan timbal balik antara gejala dan sifat tersebut. Batasan ini sudah lebih memperjelas objek maupun prinsip Geografi. Pada batasan ini, prinsip penyebaran sudah dilengkapi dengan prinsip relasi (interelasi dan interdependensi) antara gejala-gejala dalam ruang, baik relasi areal maupun relasi kausal.
6. R Hartshorne
Pada bukunya yang berjudul “Perspectives on the Nature of Geography, Hartshorne mengungkapkan “Geography is a study of dwelling place of man” (1959). Definisi ini sudah lebih mengarahkan pandangannya pada tempat tinggal manusia, jadi sudah mengandung prinsip relasi antara manusia dengan tempat tinggalnya. Pada buku yang sama ia juga mengemukakan bahwa “Geography is conscerned to provide an accurate, orderly, and rational descrption of the variable character of the earth surface” (Geografi berkepentingan untuk memberikan deskripsi yang teliti, beraturan dan rasional tentang sifat variabel permukaan bumi).
7. Elsworth Huntington
Geografi adalah Studi tentang alam dan persebarannya serta relasi antara lingkungan alam dengan kualitas/ aktifitas manusia. Batasa ini lebih menekankan geografi sebagai ilmu tenang ruang (korologi) yang merupakan hasil berbagai faktor alam dan sosial serta relasi antara faktor-faktor tersebut.
8. Ad Hoc Commitee on
Geografi
“Geography seeks to explain how the subsystems of the physical environment are organized on the earth’s surface, and how man distributes himself over the earth in relation to physical features and to other men” (Geografi mencari kejelasan bagaimana tatalaku subsistem lingkungan fisik di permukaan bumi dan bagaimana manusia menyebarkan dirinya di permukaan bumi dalam kaitannya dengan faktor fisik lingkungan dan dengan manusia lainnya). Pengertian Geografi ini lebih mengarah pada kondisi lingkungan fisik dan persebaran manusia yang dikaitkan dengan hubungannya dengan lingkungan alam dan hubungan dengan manusia lainnya.
9. Peter Hagget
It is relevant to note that Geography enquires in recent years concern mainly with : (a) the ecological system and (b) the spatial system. The first relates man to his environment while the second deals with linkages between regions in a complex interchange of flows. In both systems movements and contacts are of fundamental importance” (Adalah relevan untuk dicatat bahwa akhir-akhir ini perhatian Geografi terutama terarah pada (a) Sistem ekologi dan (b) Sistem keruangan. Sistem ekologi berkaitan dengan manusia dan lingkungannya sedang sistem keruangan berkaitan dengan hubungan antar wilayah dalam hubungan timbal balik yang kompleks dari gerakan pertukaran. Pada kedua sistem tersebut gerakan dan kontak merupakan masalah dasar yang utama). Pada pengertian ini sudah terlihat arah perhatian Geografi, yaitu sistem ekologi dan sistem keruangan yang dilihat dari hubungan atau keterkaitannya antara manusia dengan lingkungannya.
“Geography seeks to explain how the subsystems of the physical environment are organized on the earth’s surface, and how man distributes himself over the earth in relation to physical features and to other men” (Geografi mencari kejelasan bagaimana tatalaku subsistem lingkungan fisik di permukaan bumi dan bagaimana manusia menyebarkan dirinya di permukaan bumi dalam kaitannya dengan faktor fisik lingkungan dan dengan manusia lainnya). Pengertian Geografi ini lebih mengarah pada kondisi lingkungan fisik dan persebaran manusia yang dikaitkan dengan hubungannya dengan lingkungan alam dan hubungan dengan manusia lainnya.
9. Peter Hagget
It is relevant to note that Geography enquires in recent years concern mainly with : (a) the ecological system and (b) the spatial system. The first relates man to his environment while the second deals with linkages between regions in a complex interchange of flows. In both systems movements and contacts are of fundamental importance” (Adalah relevan untuk dicatat bahwa akhir-akhir ini perhatian Geografi terutama terarah pada (a) Sistem ekologi dan (b) Sistem keruangan. Sistem ekologi berkaitan dengan manusia dan lingkungannya sedang sistem keruangan berkaitan dengan hubungan antar wilayah dalam hubungan timbal balik yang kompleks dari gerakan pertukaran. Pada kedua sistem tersebut gerakan dan kontak merupakan masalah dasar yang utama). Pada pengertian ini sudah terlihat arah perhatian Geografi, yaitu sistem ekologi dan sistem keruangan yang dilihat dari hubungan atau keterkaitannya antara manusia dengan lingkungannya.
10. Seminar Lokakarya
Nasional Geografi di IKIP Semarang tahun 1989
Dalam seminar Lokakarya Geografi ini para ahli geografi menyimpulkan bahwa Geografi
Dalam seminar Lokakarya Geografi ini para ahli geografi menyimpulkan bahwa Geografi
adalah Ilmu yang
mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena Geosfer dengan sudut pandang
kelingkunganan atau kewilayahan dalam konteks keruangan. Pengertian ini lebih
memperjelas kedudukan geografi, dimana objek dari geografi adalah fenomena
Geosfer yang dipandang dari sudut pandang kelingkunganan atau kewilayahan dalam
konteks keruangan. Hal ini menunjukkan konteks keruangan merupakan fokus kajian
utama dalam mempelajari Geografi.
Sejarah Perkembangan Geografi
SEJARAH
PERKEMBANGAN GEOGRAFI
A. Geografi Klasik
Geografi sudah dikenal sejak zaman Yunani Kuno dan pengetahuan tentang bumi pada masa tersebut masih dipengaruhi oleh Mitologi. Secara lambat laun pengaruh Mitologi mulai berkurang seiring dengan berkembangnya pengaruh ilmu alam sejak abad ke-6 Sebelum Masehi (SM), sehingga corak pengetahuan tentang bumi sejak saat itu mulai mempunyai dasar ilmu alam dan ilmu pasti dan proses penyelidikan tentang bumi dilakukan dengan memakai logika.
Kedudukan Geografi sebagai Ilmu Pengetahuan batasan dan lapangan/objeknya masih dipertentangkan oleh para ahli sampai abad ke-19. Sampai abad ke-19 corak susunan isi Geografi hanya berupa uraian tentang penemuan daerah baru, adat istiadat penduduknya dan gejala serta sifat alam lainnya. Pengumpulan bahan-bahan tersebut belum diarahkan pencarian hubungan antara satu dengan yang lainnya serta mencari penyebab mengapa terjadinya hubungan tersebut serta diuraikan secara Deskriptif.
Pada masa sebelum masehi, pandangan dan paham Geografi dipengaruhi oleh paham Filsafat dan Sejarah. Uraian geografi bersifat sejarah, sedangkan uraian Sejarah bersifat Geografi. Selain itu juga pada masa ini muncul juga tulisan tentang pembuatan peta bumi atau lukisan fisis daerah tertentu. Hal ini menunjukkan bahwa geografi pada masa ini juga bersifat matematis.
Tokoh-tokoh yang termasuk dalam ketegori Geografi Klasik, adalah :
1. Anaximandros, seorang Yunani yang pada tahun 550 SM membuat peta Bumi.
Ia beranggapan bahwa bumi berbentuk Silinder. Perbandingan panjang Silinder dan garis tengahnya, adalah 3:1. Bagian bumi yang dihuni manusia menurutnya adalah sebuah pulau berbentuk bulat yang muncul dari laut. Karena pendapatnya tersebut, maka peta bumi yang dibuatnya mirip sebuah jamur.
2. Thales (640-548 SM)
Menganggap bahwa bumi ini berbentuk keping Silinder yang terapung di atas air dengan separuh bola hampa di atasnya. Pendapat ini hilang seabad kemudian setelah Parminedes mengemukakan pendapatnya bahwa bumi berbentuk bulat. Kemudian Heraclides (+ 320 SM) berpendapat bahwa bumi berputar pada sumbunya dari barat ke timur. Pada masa itu juga sudah dikenal adanya beberapa zone iklim meski pada waktu itu belum diketahui bahwa kondisi tersebut merupakan akibat dari letak sumbu bumi yang miring.
B.
masa abad ke 18
Pandangan Geografi Modern (abad ke-18)
Pandangan geografi modern pada awalnya dikemukakan oleh Immanuel Kant (1724-1804). Menurut Kant, geografi merupakan disiplin ilmiah yang objek studinya adalah benda-benda atau gejala-gejala yang keberadaannya tersebar dan berasosiasi dalam ruang (space).
Pandangan geografi modern pada awalnya dikemukakan oleh Immanuel Kant (1724-1804). Menurut Kant, geografi merupakan disiplin ilmiah yang objek studinya adalah benda-benda atau gejala-gejala yang keberadaannya tersebar dan berasosiasi dalam ruang (space).
Tokoh tokoh yang termasuk dalam kategori geografi masa abad 18
adalah:
1.
Alexander von Humboldt (1769-1859)
lebih berminat pada kajian fisik dan biologi. Humboldt adalah seorang ahli
geografi asal Jerman yang melakukan perjalanan ke Benua Amerika. Hasil dari
perjalanannya itu adalah sebuah deskripsi tentang hubungan antara ketinggian
tempat dan vegetasi yang mendiaminya. Namun demikian, Humboldt juga tetap
memperhatikan keberadaan manusia, antara lain perhatiannya tentang kebudayaan
penduduk Asia dan kebudayaan penduduk Amerika.
2.
Karl Ritter (1779-1859) membuat
uraian yang sejalan dengan pemikiran Humboldt, yaitu menjelaskan kegiatan
manusia dalam suatu wilayah. Ritter menganggap permukaan bumi sebagai tempat
tinggal manusia dan menggolongkannya menjadi wilayah alamiah, terutama
berdasarkan bentang alamnya, serta mempelajari unit wilayah tersebut bagi
masyarakat yang akan menempati atau pernah menempati.
Setelah abad
ke-18 geografi mulai dikenal sebagai disiplin ilmu yang lengkap dan menjadi
bagian dari kurikulum di universitas di Eropa (terutama di Paris dan Berlin),
tetapi tidak di Inggris dimana geografi hanya diajarkan sebagai sub-disiplin
dari ilmu lain. Salah satu karya besar jaman ini adalah Kosmos: sketsa
deskripsi fisik Alam Semesta, oleh Alexander vom Humboldt.
Selama lebih dari dua abad kuantitas pengetahuan dan perangkat pembantu
banyak ditemukan. Terdapat hubungan yang kuat antara geografi dengan geologi
dan botani, juga ekonomi, sosiologi dan demografi.
C. masa abad 19
Pandangan Geografi Akhir Abad ke-19
Pada akhir abad ke-19 pandangan geografi dipusatkan terhadap
iklim, tumbuhan, dan hewan (biogeografi) terutama pada bentang alamnya.
Perhatian utama geografi pada masa ini adalah gejala-gejala fisik sehingga
gejala-gejala sosial (manusia) tidak mengalami kemajuan. Perhatian geografi
terhadap manusia pada akhir abad ke-19 tetap becorak pada pandangan Ritter,
yaitu mengkaji hubungan manusia dengan lingkungannya.
Tokoh yang termasuk dalam
kategori masa abad 19 adalah:
1.
Friedrich Ratzel (1844-1904)
mempelajari pengaruh lingkungan fisik terhadap kehidupan manusia. Menurut
Ratzel aktivitas manusia merupakan faktor penting bagi kehidupan dalam suatu
lingkungan. Ratzel juga beranggapan bahwa faktor manusia dan faktor lingkungan
memiliki kedudukan dan pengaruh yang sama dalam membentuk lingkungan
hidup.
D. masa abad 20
Pandangan Geografi Abad ke-20
Salah satu ciri pandangan geografi pada abad ke-20 adalah kajiannya yang bercorak sosial budaya. Pandangan yang bercorak sosial budaya itu merupakan reaksi atas dominasi geografi alam hingga akhir abad ke-19.
Salah satu ciri pandangan geografi pada abad ke-20 adalah kajiannya yang bercorak sosial budaya. Pandangan yang bercorak sosial budaya itu merupakan reaksi atas dominasi geografi alam hingga akhir abad ke-19.
Tokoh yang termasuk dalam kategori masa abad 20 adalah:
1.
Vidal de la Blache (1854-1918)
mengemukakan pendapatnya bahwa dalam kajian geografi harus menyatukan faktor
manusia dan faktor fisik karena tujuan geografi adalah untuk mengetahui adanya
interaksi antara manusia dan lingkungan fisiknya. Oleh karena itu, konsep
geografi yang dikemukakan Vidal de la Blache adalah kewilayahan.
E. Masa modern
Pandangan ini
mulai berkembang pada abad ke-18. Pada masa ini Geografi sudah dianggap sebagai
suatu disiplin ilmiah dan sudah dipandang dari sudut praktis. Para tokohnya,
adalah :
1. Immanuel Kant (1724-1804), seorang ahli filsafat Unversitas Koningsburg, Jerman yang memiliki pandangan seperti Varenius. Dia memandang bahwa Ilmu Pengetahuan dapat dipandang dari tiga pandangan yang berbeda, yaitu
Ilmu Pengetahuan yang menggolongkan fakta berdasarkan objek yang diteliti. Disiplin yang mempelajari kategori ini disebut "ilmu pengetahuan sistematis", seperti ilmu botani yang mempelajri tumbuhan, Geologi yang mempelajari kulit bumi, dan Sosiologi yang mempelajari manusia, terutama golongan sosial. Menurut Kant, pendekatan yang
dipergunakan dalam ilmu pengetahuan sistematis adalah studi tentang kenyataan.
b.Ilmu pengetahuan yang memandang hubungan fakta-fakta sepanjang masa. Ilmu pengetahuan yang mempelajari bidang ini, adalah sejarah.
c.Ilmu pengetahuan yang mempelajari fakta yang berasosiasi dalam ruang, dan ini merupakan bidang dari Geografi.
Meski demikian, terdapat juga berbagai tentangan terhadap pemikiran Kant, misalnya apakah ilmu pengetahuan sistematik dalam mempelajari fenomena tidak tergantung pada ruang dan waktu ?.
1. Immanuel Kant (1724-1804), seorang ahli filsafat Unversitas Koningsburg, Jerman yang memiliki pandangan seperti Varenius. Dia memandang bahwa Ilmu Pengetahuan dapat dipandang dari tiga pandangan yang berbeda, yaitu
Ilmu Pengetahuan yang menggolongkan fakta berdasarkan objek yang diteliti. Disiplin yang mempelajari kategori ini disebut "ilmu pengetahuan sistematis", seperti ilmu botani yang mempelajri tumbuhan, Geologi yang mempelajari kulit bumi, dan Sosiologi yang mempelajari manusia, terutama golongan sosial. Menurut Kant, pendekatan yang
dipergunakan dalam ilmu pengetahuan sistematis adalah studi tentang kenyataan.
b.Ilmu pengetahuan yang memandang hubungan fakta-fakta sepanjang masa. Ilmu pengetahuan yang mempelajari bidang ini, adalah sejarah.
c.Ilmu pengetahuan yang mempelajari fakta yang berasosiasi dalam ruang, dan ini merupakan bidang dari Geografi.
Meski demikian, terdapat juga berbagai tentangan terhadap pemikiran Kant, misalnya apakah ilmu pengetahuan sistematik dalam mempelajari fenomena tidak tergantung pada ruang dan waktu ?.
Secara sistematis, Kant membagi Geografi menjadi :
Mathematical Geography (Geografi Matematis) yang berisi keterangan tentang gambaran bumi sebagai suatu massa dari sistem Tata Surya.
Moral Geography (Geografi Moral), yaitu uraian yang berisi gambaran tentang cara dan adat istiadat manusia di berbagai daerah di muka bumi.
Political Geography (Geografi Politik), yaitu uraian yang berisi gambaran tentang kesatuan-kesatuan negara di dunia yang didasarkan atas sistem pemerintahan.
Physical Geography (Geografi Fisis), yaitu uraian yang berisikan gambaran tentang bumi dan bagian-bagiannya termasuk hewan, veerasi dan mineral.
Merchantile Geography (Geografi Perdagangan), yaitu uraian yang berisikan gambaran tentang pola hubungan ekonomi penduduk dan bangsa-bangsa di dunia.
Mathematical Geography (Geografi Matematis) yang berisi keterangan tentang gambaran bumi sebagai suatu massa dari sistem Tata Surya.
Moral Geography (Geografi Moral), yaitu uraian yang berisi gambaran tentang cara dan adat istiadat manusia di berbagai daerah di muka bumi.
Political Geography (Geografi Politik), yaitu uraian yang berisi gambaran tentang kesatuan-kesatuan negara di dunia yang didasarkan atas sistem pemerintahan.
Physical Geography (Geografi Fisis), yaitu uraian yang berisikan gambaran tentang bumi dan bagian-bagiannya termasuk hewan, veerasi dan mineral.
Merchantile Geography (Geografi Perdagangan), yaitu uraian yang berisikan gambaran tentang pola hubungan ekonomi penduduk dan bangsa-bangsa di dunia.
F. Masa mutakhir
Perkembangan geografi saat ini lebih mengarah pada upayapemecahan masalah
yang dihadapi oleh umat manusia. Kondisi inimengharuskan Geografi sebagai
bidang keilmuan tidak bolehmelepaskan diri dari disiplin keilmuan lainnya.
Seperti yang terjadipada disiplin ilmu lainnya, geografi juga telah
mempergunakanstatistik dan metode kuantitatif dalam penelitiannya,
bahkanpenggunaan piranti komputer untuk mengolah dan menganalisadata sudah
menjadi kebutuhan. Selain itu, penggunaan Citra Satelitsudah menjadi kebutuhan
dalam pengadaan data geografi yang
Geografi, sebuah Pengantar
tepat dan akurat. Citra baru dalam studi Geografi dimulai padatahun 1960,
yaitu dengan penggunaan metoda Kuantitatif dalampenelitian Geografi. Penggunaan
metoda penelitian kuantitatifdipelopori oleh geograf Amerika Serikat dan Swedia
yang tidakhanya menerapkannya pada penelitian Geografi fisik, namun jugapada
geografi lainnya dengan dibantu pemakaian piranti komputer.Pengaruh tersebut
terus menyebar ke seluruh dunia, terutamanegara-negara maju.Sampai tahun 1960,
Geografi di Inggris tidak mempunyaiwarna dan kuno pemikirannya, sesudah tahun
tersebutperkembangan Geografi semakin pesat dan terjadi perubahan
yangbesar-besaran dalam pemikirannya. Geografi di Inggris yangterkenal dengan
penelitiannya tentang penggunaan lahan danpendekatan praktis berkenaan dengan
perencanaan telahmendorong sekelompok geograf yang dipelopori oleh
Chorley
padatahun 1964 mengembangkan pemikiran baru untuk Geografi Fisikdan
Peter Haget
untuk Geografi Sosial. Hasil karya mereka, yaitu
Frontiers in Geography
dan
Models in Geography
yang merupakankumpulan karangan merupakan manifestasi dari pemikiran
barutersebut. Pemakain metoda kuantitatif dalam penelitian Geografitidak hanya
analisis tetapi juga mendorong pengembangan teorilebih lanjut.Studi
Berry
tentang model teoritis jaringan kota di AmerikaSerikat dapat diterapkan
dalam struktur internal kota besar.Penggunaan berbagai piranti modern dalam
mendukung studiGeografi akan sangat bermanfaat terutama dalam penentuan
bataswilayah, gerakan penduduk, batas wilayah, serta berbagaipersebaran
fenomena geografi. Selain itu juga bermanfaat bagi
Geografi, sebuah Pengantar
menentukan keterkaitan antara satu variabel dengan variabellainnya.
Wrigley
mengungkapkan, bahwa Geografi tidak bolehmembatasi diri dalam mempergunakan
analisa untuk penelitiannya.Analisa apapun dapat dipergunakan asal dapat
menyelesaikanpermasalahan yang dihadapi. Ia juga berpendapat bahwa
geografimerupakan disiplin yang berorientasikan pada masalah
(problem oriented)
dalam rangka interaksi antara manusia denganlingkungannya.Apabila geografi
wilayah
(regional geography)
dianggapsebagai kajian
yang berkaitan dengan wilayah, maka geografimutakhir sebagian bersifat wilayah.
Metode wilayah masihmerupakan alat penting bagi geografi mutakhir. Perbedaannyaadalah
wilayah bukan tujuan akhir dari geografi namun geografibersifat wilayah namun
bukan tentang wilayah.Metoda kuantitatif dan berbagai piranti
komputerpendukungnya yang lazim dipergunakan dalam studi Geografidewasa ini
bukan menggantikan atau menghilangkan metodaGeografi, namun hanya sebagai
penambah peralatan di dalamtehnik penelitian dan analisis
sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar